Postingan

I Hope

Bercerita? aku membuat tulisan dalam hidup ku, dengan tulisan yang berkalimat, berbait-bait. Kau tahu? Sebenarnya, itu sangat memalukan untukku. Tapi, kau tahu? Hidupku tak berarti untuk ku, aku membenci nya. Mengapa? Harus ku tulis? Aku hanya ingin menyakinkan diriku, untuk tidak membenci diriku sendiri. Aku harus membuang nya dengan cerita yang ku tulis itu. Dan semua akan ku lihat, bahwa aku bisa hidup dengan diriku tanpa ada cerita yang tersimpan di hatiku. Aku tahu, diriku sepenuhnya telah mati bersama cerita yang ku tulis. Aku hanya memberi sedikit ruang didalam kehidupan ku untuk bertahan diwaktu yang tak ditentukan, berapa lama? Ntahlah. ~MM

Me?

Apa? Mengapa? Bagaimana? Aku harus mengulang nya, Cerita yang ku buat sendiri menusukku, Semua bisa terjadi dihadapan ku, Dan aku tak menyadari nya, Bodoh! Kata yang ku ulang-ulang, Penyesalan terjadi berkali-kali, Bodoh! Kata yang terus terucap, Dan diriku sangat membencinya, Dan menyalakan semua apa yang terjadi ini, Kesalahannya akan terus ku tanggung, Karena dia adalah aku, Aku seakan tak percaya, Yang diri ku benci sendiri adalah dia, Dia yang selalu ku ucap untuk diriku, Sendiri. Bodoh! Aku masih memiliki nya. Bodoh! Aku masih mempercayai nya. Bodoh! Aku amat kasihan pada nya. Bodoh! Dan aku masih mempertahankan nya sampai sekarang!! Bodoh!! Aku masih bisa mencintai nya, walau dia terus-menerus menyakiti hati ku sendiri. Apa, Masih bisa ku pertahankan? Mengapa, Aku masih mencintai nya? Bagaimana, Dengan keadaan ku? Kau tahu itu. Aku tak memiliki jawaban untuk membuat diri ku mengerti.  ~MM

My Mind

Kau bilang hanya butuh waktu sebentar untuk istirahat, Badan saya tidak lelah tuan.  Hanya pikiran saya saat ini sudah hancur. Ingin sekali rasanya menyusun kembali sesuai titik kebahagiaan saya, Tidak perlu waktu lama yang saya susun,  Dengan mudahnya hancur hanya karena kesalahan yang bukan saya perbuat.  Pikiran saya sendiri lah yang selalu menikam hati saya. ~MM

I'm Okay

Aku baik-baik saja sekarang, Walau sulit bersama orang lain, Aku berusaha untuk tersenyum, Dan melihat dengan mata tertutup, Aku tidak perduli apa pun sekarang, Aku hanya akan terus bejalan, Semua akan terlihat baik-baik saja, Aku bisa berjalan tanpa genggaman seseorang, Mulai saat aku pertama kali bisa berjalan, Dan terjatuh, aku bangkit dan terjatuh lagi, Tak apa, itu akan terasa seperti sesuatu yang tak sia-sia,  Ketika aku berhasil. Aku bahagia bisa terus merasakan duri tumbuh dihatiku, Aku bahagia hujan selalu membasahi pipi ku, Yang terjadi, apa pun itu ... Aku bahagia bisa merasakan semuanya, Aku bahagia karena tak ada kata yang lebih menyakitkan daripada 'AKU BAHAGIA'.. ~MM

Tidak Adanya Ketulusan??

Terlalu sulit untuk mengenal seseorang yang begitu baik, saya perlu alasan, apa semuanya benar-benar tulus? Atau hanya sebuah sumbangan, dengan bersembunyi dalam kata kasihan?  ~denganbuku dari penulis yang saya selalu lupa namanya, karena itu tidak terlalu penting karena saya tidak mengenal nya😌 ~saya harus menggunakan bahasa Indonesia dengan benar, dengan ini penampilan tulisan nya akan sangat bagus, seperti benar-benar tinggal diiindonesia🙂 semua orang bisa membacanya dengan baik, hanya kutipan yang ditulis seperti menyinggung perasaan orang lain, tidak, itu bukan maksud dari saya, itu hanya kutipan dari orang yang bukunya saya baca. Saya juga mempertanyakan untuk diri saya, apa selama ini kebaikan saya tulus untuk orang-orang? Saya juga perlu alasan untuk diri saya. Terimakasih. ~MM

Tak Seharusnya?!!

Apa yang perlu diceritakan lagi, Semua perlahan-lahan menghilang. Hanya perlu mengingat, Sesuatu yang tak kan pernah kembali. Marah, sangat-sangat marah, Tak ada lagi yang bisa dilakukan. Hanya perlu mengingat dan mengingat, Bagaimana cara untuk melupakan? Menyakitkan memang, bagaimana bisa? Andai? Apa yang mau diandai-andaikan!!?? Semua terjadi tanpa kendali, mengingat yang seharusnya tidak untuk diingat. Semua kenangan menyakitkan memang, Walau waktu berlalu, tak ada kata sembuh untuk semua pikiran. Menghilang?? Seharusnya dari awal dia tidak diciptakan. ~MM

You?

Dia bertahan hanya karena tak ingin dilupakan, tapi mengapa hanya dia yang mengingat semua. Semua orang perlahan pergi meninggalkan nya, Tanpa kabar yang dia tunggu-tunggu. Hanya diri sendiri saat ini, Tak ada seseorang yang mendengar jeritannya, Tak ada seseorang yang menjadi sandaran nya, Dan tak ada seseorang yang ingin melihatnya. Hanya dia yang terlalu banyak berharap, Hanya dia saja yang menginginkan seseorang tuk hadir dihadapan nya. Dia benar-benar seorang diri sekarang, Apa yang harus dia lakukan sekarang? Apa dia harus pergi??? ~MM